Langsung ke konten utama

Lakukan Imunisasi - Satu Langkah Perlindungan Untuk Kesehatan Indonesia Yang Lebih Baik




http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2018/08/
sumber gambar (http://sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah populasi penduduk terbesar didunia. Berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)  jumlah penduduk Indonesia pada 2018 mencapai 265 juta jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan 131,88 juta jiwa perempuan. Dengan angka penduduk yang cukup fantastis, pemerintah masih belum bisa melakukan pemerataan sumber daya manusia (SDM) diberbagai wilayah pedalaman seperti kesehatan, ketenagakerjaan, teknologi dll.
 
Salah satu konsentrasi pemerintah saat ini adalah pemerataan dari segi kesehatan. Semua warga negara Indonesia wajib mendapatkan kesehatan yang layak. Kali ini, Indonesia mencoba mengembangkan berbagai sistem yang dapat membantu masyarakat dalam melakukan hidup segi kesehatan yaitu pemberian perlindungan Imunisasi sejak dini.

 
Pelaksanaan Imunisasi
 
Proses imunisasi ini telah dilaksanakan oleh kementerian kesehatan sejak Tahun 1956 yang kala itu melakukan imunisasi untuk penyakit cacar. Sudah cukup lama dan ketika kecilpun saya turut merasakan pemberian imunisasi tersebut. Imunisasi sebenarnya adalah program pencegahan penyakit menular yang diterapkan dengan memberikan vaksin sehingga orang tersebut imun atau resisten terhadap penyakit tersebut.
 
Mengapa pemberian imunisasi tersebut penting? Seperti yang diketahui bahwa anak – anak rentan menderita berbagai penyakit sehingga program imunisasi dimulai sejak usia bayi hingga masuk usia sekolah. Melalui program ini, anak akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dinonaktifkan guna merangsang sistem imun dan membentuk antibodi di dalam tubuh mereka. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus tersebut di masa yang akan datang.
 
Metode pemberian vaksin dalam imunisasi beragam, ada yang dengan cara disuntikkan, dimasukkan (ditetesi) ke dalam mulut, atau bahkan disemprotkan ke dalam mulut atau hidung. Sejumlah vaksin ada yang hanya diberikan sekali seumur hidup dan ada juga yang perlu diberikan secara berkala agar kekebalan tubuh terbentuk dengan sempurna.
 
Namun dalam pemberian vaksin tersebut terdapat Efek samping. Umumnya efek samping imunisasi tergolong ringan, misalnya : Nyeri atau bekas berwarna kemerahan di bagian yang disuntik, Demam, Mual, Pusing, Hilang nafsu makan. Untuk efek samping yang tergolong parah (misalnya kejang dan reaksi alergi), jarang sekali terjadi.

Imunisasi Di Indonesia Saat ini
IMG-20180802-WA0001.jpg
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id
 
Saat ini penyebaran penyakit yang cukup meresahkan di Indonesia adalah Campak dan Rubella. sehingga kini kementrian kesehatan telah meresmikan Imunisasi MR. Mengeliminasi penyakit Campak dan mengendalikan penyakit Rubella yang bisa menyebabkan _Congenital Rubella Syndrome (CRS)_ telah menjadi komitmen pemerintah Indonesia melalui upaya pencegahan berupa imunisasi MR. Pemberian imunisasi MR bermanfaat untuk memberikan kekebalan bagi masyarakat terhadap ancaman penularan penyakit Campak dan Rubella yang dapat menyebabkan kecacatan dan kematian.
ImunisasiMR akan diintroduksikan dalam program imunisasi rutin nasional yang diawali dengan pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR dengan sasaran Balita, anak-anak dan remaja awal usia (usia 9 bulan s.d < 15 tahun) yang paling memiliki kerentanan terhadap penyakit tersebut. Kampanye Imunisasi MR Fase dibagi ke dalam dua fase. Fase 1 telah dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2017 di 6 Provinsi di Pulau Jawa. Sedangkan fase 2 sedang berlangsung pelaksanaannya di 28 Provinsi di Luar Pulau Jawa.
“Merupakan kewajiban pemerintah bersama masyarakat untuk melindungi anak-anak dan masyarakat Indonesia dari bahaya penyakit campak dan rubella. Kita perlu mempertimbangkan dampak penyakit campak dan rubella pada generasi penerus bangsa apabila tidak diiakukan vaksinasi MR”, tandas Menkes.
Pelaksanaan perlindungan imunisasi dengan vaksin MR Produksi SII telah dibolehkan berdasarkan tiga alasan, yaitu memenuhi ketentuan dlarurat syar’iiyah, belum adanya alternatif vaksin yang halal dan suci, dan adanya keterangan ahli yang kompeten tentang bahaya yang bisa ditimbulkan. Kebolehan penggunaan vaksin MR sebagaimana dimaksud akan tidak berlaku jika di kemudian hari ditemukan adanya vaksin MR yang halal dan suci.
 
“Fatwa MUI bisa dijadikan pijakan sekaligus juga panduan bagi pemerintah di dalam pelaksanaan imunisasi MR juga rujukan bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat muslim untuk tidak ragu lagi mengikuti imunisasi MR dengan vaksin yang sudah disediakan pemerintah”, tegas Asrorun Ni’am selaku salah satu pihak MUI. 
 
Menteri kesehatan berpesan agar sosialisasi, pendekatan secara persuasif, serta pemberian pemahaman kepada masyarakat sangat penting untuk dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi MR.
 
Penyebaran Imunisasi Di Sulawesi Barat

 
Berbagai daerah yang tersebar diseluruh Indonesia telah mendapatkan informasi mengenai Imunisasi MR yang akan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Bagaimana dengan Sulswesi Barat? Terdapat 5 Kabupaten yang ada di Sulawesi barat dan disetiap Kabupatennya memiliki puluhan Desa. Tentunya pelaksanaan Proses perlindungan imunisasi telah dilakukan namun penyebaran informasi mengenai Imunisasi sendiri masih sangat kurang. Terdapat banyak masyarakat yang ragu dalam melakukan imunisasi sebab ketakukan akan dampak negatif yang bisa saja ditimbulkan jika hanya mengatakan informasinya sekilas saja. 
Oleh karena itu, banyak dari masyarakat Sulawesi barat yang belum mengetahui sebanarnya apa itu Imunisasi dan dampaknya bagi anak – anak mereka terkhusus diwilayah – wilayah pedalaman. Untuk itu perlu dilakukannya proses sosialisasi resmi dari pihak kesehatan. Setidaknya dari pihak kesahatan di kabupaten bersangkutan mengirimkan beberapa perwakilan masyarakat dari kesehatan yang telah mengetahui tentang Imunisasi tersebut ke wilayah yang cukup sulit dijangkau terutama diwilayah pegunungan yang memiliki sarana jalan yang masih dibawah rata – rata. 
Mengapa perhatian mengenai sosialisasi kesehatan ini sangat diperlukan untuk masyarakat Sulawesi Barat? Kita ketahui bahwa Sulbar merupakan propinsi di urutan ke – 34 yang mana dapat dikatakan sebagai provinsi termuda yang ada di Indonesia. Bukan hanya itu, angka kemiskinan yang cukup tinggi dan dengan potensi sumber daya alam yang besar mengakibatkan warganya banyak yang mendiami wilayah pegunungan. Karena masih kurangnya perhatian pemerintah akan sarana transportasi masyarakat disana, warga hanya mengandalkan beberapa orang yang siap berbolak – balik dari pedesaan masuk ke perkotaan hanya demi menjual hasil pertanian dan perkebunan mereka hingga membeli kebutuhan hidup. Jika ingin mengandalkan Informasi media massa di wilayah tersebut maka tak ada yang bisa dilakukan. Sarana teknologi masih tidak terjangkau sehingga sulit bagi mereka mengetahui informasi di media massa. Jangankan koneksi, listrik saja masih susah untuk didapatkan. 
Itu dari segi kehidupannya saja, dari segi kesehatanpun beberapa wilayah yang jauh dari jangkauanpun banyak yang menderita penyakit – penyakit menular. Mengapa demikian? Karena kurangnya perhatian untuk masyarakat disana walau sekedar memberikan informasi mengenai kesehatan. Mereka hidup dari apa yang mereka dapatkan. Kadang hasil perkebunan mereka, entah itu sehat ataupun tidakpun tetap mereka konsumsi demi keberlangsungan hidup. Saya ingat ketika teman saya yang berasal dari salah satu kampung di Sulawesi barat harus menderita penyakit dan meninggal di usia muda. Sangat disayangkan jika banyak n anak – anak yang harus merasakan kesakitan atau bahkan harus meninggal akibat penyakit yang mereka derita. Sehingga diharapkan jika pemberlakukan perlindungan Imunisasi Mr masih tak dapat dilakukan diwilayah tak terjangkau di Sulawesi barat, pemberian Imunisasi yang biasapun akan lebih membantu mereka dalam meningkatkan kehidupan yang sehat disana.
 
Penerapan Imunisasi di Indonesia
pencanangan kampanye imunisasi MR di Palangkaraya
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id
 
Masyarakat perlu pengetahuan lebih mengenai kesehatan terutama perlindungan Imunisasi agar warga Indonesia takut dan waspada dalam membiarkan anak mereka yang sakit karena terkadang warga pedesaan mempercayai bahwa anak mereka akan terbebas dari sakit dengan hanya membiarkannya saja. Pola pikir tersebut yang menyebabkan pihak kesehatanpun sulit dalam memberikan sosialisasi. Tetapi dengan pemberian pemahaman yang pasti akan membuat mereka percaya dan yakin bahwa tindakan yang masyarakat tersebut lakukan adalah salah. Kegiatan sosialpun dapat menjadi alternatif dalam menyebarkan informasi Imunisasi tersebut. 
Oleh karena itu, Masyarakat terkhusus di wilayah tak terjangkau tetap harus mendapatkan perhatian dan sosialisasi lebih mengenai imunisasi ini agar anak – anak mereka yang baru terlahir dapat mendapatkan perlindungan imunisasi yang layak. Bagusnya lagi jika dilakukan di berbagai sekolah dasar yang ada untuk siswa – siswinya agar dapat mendapatkan vaksin yang dapat menambah sistem kekebalan tubuh mereka agar terhindar dari penyakit – penyakit yang menular dan menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan sehat untuk Indonesia lebih baik. Tak hanya dalam bentuk Sosialisasi saja, penyebaran dalam bentuk tulisan pun akan membantu masyarakat yang kurang pengetahuannya akan Perlindungan Imunisasi ini. sehingga saya berharap tulisan ini dapat berguna bagi seluruh masyarakat terutama kalangan muda dalam mengkampanyekan perlindungan Imunisasi Di Indonesia. Indonesia sehat adalah ciri bangsa Indonesia


Sumber : 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Angkutan Umum Palu - Bencana Menenggelamkanku

Kota palu, tempat perantuan yang telah kujelajahi kurang lebih 2 tahun lamanya. Kota ini sangatlah unik, bukan hanya bagiku namun bagi orang - orang yang telah dan baru menginjakkan kakinya disini. kota ini menduduki peringkat pertama sebagai kota terpanas di indonesia. Ibukota provinsi Sulawesi Tengah yang juga dijuluki sebagai kota 5 dimensi dimana lautan, pegunungan, sungai, lembah dan teluk berada dalam satu kawasan. Namun, ada yang tak biasa yang aku lihat sepanjang menyusuri jalan. Biasanya pada pagi dan sore hari, jalan akan dipenuhi oleh orang - orang yang tengah menunggu didepan halte. Mereka menunggu angkutan umum, naik dan turun silih berganti untuk menuju ke tempat tujuan. Tapi pemandangan tersebut sangat minim disini.  Transportasi umum dikota ini seakan hilang ditelan bumi. Yang terlihat hanyalah mobil dan motor berlalu lalang setiap harinya. Kemana perginya mereka? Apa yang sebenarnya terjadi? Sejak terjadinya bencana gempa, tsunami dan likuifaksi pada tahun 2018 silam,

Mau Jadi Pribadi Hebat? Inilah Tips Meniti Karir Yang Sukses Di Masa Depan

sumber gambar (loker.id) Setiap Manusia yang dilahirkan ke bumi ini pasti memiliki keinginan untuk sukses. Kesuksesan yang tidak hanya berupa materi saja namun juga dapat berupa non materi. Adapun untuk menjadi pribadi yang berhasil tidaklah segampang mengucapkannya. seperti kata pepatah bahwa sukses itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Maksud dari pepatah tersebut ialah bahwa untuk menjadi orang yang hebat dan berhasil perlu adanya usaha yang keras untuk bisa mewujudkannya.    Thomas Alfa edison harus mengulang percobaannya hingga 9.998 kali sampai akhirnya sukses menciptakan lampu pijar yang menyala dengan sangat terang di percobaan ke-9.999. Bayangkan saja berapa lama waktu yang ia habiskan untuk melakukan penelitian tersebut namun Edison tidak pernah menyerah dan terus berusaha dan yakin bahwa ia akan berhasil melakukan percobaannya dan berhasil. Beda halnya dengan zaman seperti sekarang dimana bisa kita lihat bagaimana semua orang ingin menjadi sukses dengan

Memperoleh Kebaikan Tak Terhingga Dengan Berbagi

  Berbagi kepada sesama merupakan salah satu cara mendulang pahala dari Sang Pencipta. Berbagi adalah ketika kita mampu menebar kebaikan dan manfaat kepada siapa saja yang membutuhkannya. Tidak peduli apakah kita tinggal di rumah mewah dengan deretan kendaraan mahal atau hanya sekedar meneduh di rumah sederhana yang saling berhimpitan satu dengan lainnya. Yang terpenting, seberapa ikhlas kita dalam menyisihkan waktu, tenaga dan rezeki yang ada untuk mereka. Ini kisahku, seorang gadis biasa yang telah berhasil menyelesaikan studi di kota dan kembali ke kampung halaman. Niat awal ingin mencari pekerjaan tetap di kota namun karena pandemi covid-19 mengharuskanku menepi sejenak karena lapangan pekerjaan yang semakin minim akibat banyaknya perusahaan atau usaha yang bangkrut. Alhasil, berbekal ilmu yang tidak seberapa ini, aku memutuskan untuk membuka les privat ke beberapa rumah yang ada di sekitar tempat tinggalku. Penghasilannya tak seberapa bahkan bisa dibilang kurang. Namun aku s