Langsung ke konten utama

Indonesia Berkumpul Untuk Dukung Bersama Asian Games 2018

Peserta Writingthon Asian games 2018
 
 
    Perjalanan kami dalam mengikuti kegiatan Writingthon Asian Games 2018 diawali dari media sosial. Ya, informasi-informasi mengenai kompetisi Writingthon Asian Games kami dapatkan dari media-media sosial seperti Instagram dan Facebook. Kesempatan untuk dapat berkontribusi dalam rangkaian acara Asian Games 2018 membuat kami memutuskan untuk mendaftar. Rasa ragu pastilah muncul dalam hati kami, namun, semangat untuk dapat #dukungbersama Asian Games 2018 dan berteman dengan peserta dari seluruh Indonesia memantapkan tekad kami untuk mendaftar. Setelah mendaftar, kami segera memulai proses menulis essay yang akan diunggah di media-media sosial kami. Namun, dengan doa dan determinasi yang kuat pada akhirnya kami berhasil mendapatkan kesempatan itu. 
 
Kami memiliki cerita dari daerah masing-masing dalam mendukung Asian Games 2018. Mulai dari wilayah barat dengan tanah melayunya, yaitu provinsi Riau. Di provinsi Riau sendiri penyambutan dan semarak dalam mendukung perhelatan olahraga terbesar se-Asia ini sungguh menarik. Dengan penampakan baliho-baliho dan beberapa spanduk yang ada di perkantoran hingga pinggir jalanan terpampang sebagai penyemangat untuk atlit-atlit yang akan bertanding. Dimana provinsi Riau menyumbangkan 26 atlit terbaiknya untuk masuk ke dalam tim Indonesia.
 Lalu di awal bulan Agustus obor api Asian Games 2018 melewati provinsi Riau tepatnya di 2 kota, yaitu Pekanbaru dan Siak Sri Indrapura. Di Kabupaten Siak, obor ini mengunjungi istana kerajaan melayu terbesar di Indonesia, yaitu Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura. Obor ini menjadi saksi bahwa tanah melayu pun menjadi tempat yang akan diingat sebagai tempat yang telah menyaksikan obor olahraga terbesar se-Asia. Dari semua itu, ada hal terpenting yang dilakukan oleh tanah melayu dalam mendukung bersama untuk Asian Games ini, yaitu dalam hal kabut asap. Provinsi Riau menjadi salah satu tempat yang dahulunya tiap tahun akan terjadi kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap di wilayah Indonesia hingga negara tetangga. Dengan adanya Asian Games 2018 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau melakukan memperpanjang status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai bentuk dukungan pada Asian Games 2018. Hal ini dilakukan agar para atlet yang berasal dari seluruh negara Asia ketika bertanding di kota Palembang khususnya, dapat merasakan kenyamanan dan ketentraman dalam menghirup udara yang sehat tanpa ada gangguan dari asap kebakaran hutan dan lahan. 
Selanjutnya, sebagai salah satu tuan rumah perhelatan Asian Games 2018, DKI Jakarta mengalami banyak pembenahan. Banyak infrastruktur, sarana dan prasarana terutama yang berhubungan dengan olahraga, akomodasi, dan transportasi di seluruh penjuru Kota Jakarta yang mengalami peremajaan dan perbaikan. Selain itu, Pemerintah juga membangun berbagai macam sarana dan prasarana baru seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang bertujuan utnuk membuat Jakarta semakin layak untuk menjadi tuan rumah Asian Games.
Dalam rangka mengurangi kemacetan, Pemerintah memberlakukan program ganjil-genap di beberapa jalan yang dekat dengan venue-venue Asian Games 2018. Kebetulan, rumah fajar yang berada di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, sangatlah dekat dengan beberapa venue Asian Games 2018 yaitu Jakarta Internasional Equestrian dan Jakarta Internasional Velodrome. Hal itu tentu membuat jalan utama di dekat rumah fajar yaitu Jalan Ahmad Yani terkena ganjil-genap sehingga sedikit menghambat mobilitas keluarga fajar. Di sisi lain, rumah yang berada dekat dengan venue membuat fajar semakin bersemangat untuk #dukungbersama atlet-atlet kebanggaan Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018.
Terakhir dari Sulawesi Barat, memulai menjadi Blogger saat berada di bangku kuliah semester 3. Tepat setahun setelah postingan pertama wulan di blog pribadi, wulan melihat informasi lomba kepenulisan mengenai Asian games 2018 yaitu Writingthon Asian games di Akun Instargram Info lomba menulis. Karena tema yang diangkatpun mengenai Asian games 2018 dimana partisipasi mahasiswa/blogger dalam bentuk dukung bersama lewat kepenulisan. guna Menyukseskan Asian games ini berdasarkan daerah masing – masing. Dengan mengangkat Tema tersebut, menuliskan artikel mengenai Dukung bersama dari daerah asal lewat kepenulisan yang diadakan oleh Writingthon Asian games ini tentang Sulawesi barat yang merupakan daerah asal. Sulbar melaksanakan kegiatan Pifaf yang menyangkut 5 negara Asia sebagai bentuk pengenalan budaya  dan pembaharuan fasilitas Pariwisata sebagai bentuk dukungannya untuk Asian games.
Ketika menerima Email dengan ucapan terima kasih, Wulan  menyadari bahwa kemungkinan tulisan yang wulan unggah tidak menang jadi memutuskan untuk fokus ke kepenulisan lainnya. Namun tanggal 30 juli 2018, Wulan menerima notifikasi email mengenai konfirmasi kehadiran. Untuk lebih memastikan, wulan melakukan penelusuran secara langsung di website resmi Bitread, dan ternyata wulan melihat nama wulan berada di salah satu jajaran pemenang. Kebanggan tersendiri pula ketika ternyata pemenang disortir berdasarkan provinsi asalnya dan berkesempatan bertemu dengan para blogger lainnya untuk melakukan karantina Writingthon.
Ada cerita menarik salah satu dari kami, yaitu dari Sulawesi Barat. Tiket telah dikirimkan sehari sebelum keberangkatan. Ketika waktu penerbangan tiba, wulan datang 2 jam lebih awal. Karena melakukan perjalanan jauh untuk pertama kalinya, wulan memilih bergabung dengan perwakilan sulawesi selatan yang memiliki jadwal keberangkatan yang sama. mengambil boarding pass hingga menunggu waktu penerbangan, kami berbagi pengalaman masing – masing tentang bagaimana tips dan trik menjadi penulis yang baik. Selama hampir 2 jam perjalanan dan tiba di bandar udara International Soekarno Hatta, karena mengingat adanya tantangan perjalanan menarik, kami tak melewatkan satupun spanduk – spanduk dan bendera – bendera yang terpasang disepanjang bandara menyangkut asian games 2018 hingga tiba dihotel tempat kami menetap 5 hari kedepannya.
Tepat setelah Tanggal 15 Agustus 2018 menjadi hari pertama rentetan acara Writingthon Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta. Hari ini kami semua berkumpul, dari seluruh anak negeri di Indonesia yang menyatukan satu tujuan. Mendukung perhelatan ajang olahraga terbesar se-Asia, yaitu Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Provinsi mana yang ingin kalian tanyakan? Semuanya? Tentu ada. Anak-anak muda bersemangat juang yang tinggi untuk memperkenalkan Asian Games 2018 kepada dunia dari sebuah tulisan. Berbagai cerita bagaimana tempat tinggalnya menyambut dan menyemarakkan Asian Games 2018 ada disini. Dari mulai anak muda dari desa di pulau Jawa yang membanggakan desanya melaksanakan nonton bareng untuk mendukung tim nasional sepakbola Indonesia berlaga. Hingga anak muda dari pulau Papua yang tidak tinggal diam untuk memperkenalkan ajang perhelatan olahraga terbesar se-Asia ini kepada masyarakat disana.
Di ruangan ini kami semua berkumpul untuk menuliskan semua pengalaman yang di dapat selama karantina berlangsung. Baik itu dalam hal mendukung bersama perhelatan Asian Games 2018, serta menyelesaikan beberapa challenge yang diberikan oleh Tim Bitread. Challenge yang diawali dengan membuat tulisan secara individu hingga secara berkelompok, yang akan dibagikan melalui media sosial dan situs pribadi masing-masing. Selain itu, rentetan acara yang akan dilakukan yaitu dimulai pada malam ini dengan perkenalan dari anak muda hebat seluruh Indonesia, sampai acara yang paling dinantikan yaitu Pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 18 Agustus 2018 nanti.
Lalu bagaimana perasaan kami saat berpijak di kota Jakarta dan berkenalan dengan teman-teman baru dari seluruh Indonesia ini? Sungguh bahagia tentunya! Yang sebelumnya kami hanya bisa melihat bagaimana persiapan kota Jakarta sebagai salah satu tuan rumahnya dari layar televisi, sekarang kami bisa menyaksikan secara langsung betapa indahnya kota ini bersolek untuk menyambut para tamu dari seluruh Asia. Pernak-pernik hingga mural-mural yang ada di pinggir jalan menggambarkan betapa seriusnya kota Jakarta untuk bisa memanjakan mata para atlit maupun masyarakat disini untuk menarik minat melihat pertandingan di Asian Games 2018.
Karena menunggu bis penjemputan kurang lebih 2 jam, kami mulai beradaptasi dan berkenalan dengan sesama peserta Writingthon. Karena sebagian besar menggunakan bahasa yang cukup berbeda sehingga sulit pada awalnya namun karena membiasakan diri berbicara, hal tersebut terlawatkan cukup mudah. Ketika tiba di hotel, kami menunggu di lobby mengenai teman sekamar dan kamar yang akan ditempati nantinya.
Bertemu dengan teman-teman baru dari seluruh Indonesia juga tak kalah menyenangkan. Bertukar pikiran dan canda-tawa bisa dirasakan walau semuanya baru saja berjumpa dan berkenalan satu dengan yang lainnya di tempat ini. Perbedaan kultur, adat istiadat, kebiasaan, logat, dan kepercayaan di antara peserta Writingthon Asian Games 2018 bagaikan sebuah miniatur Indonesia yang sangat plural dan multikultur. Perbedaan itu menyatukan kami alih-alih memisahkan kami. Semangat Bhineka Tunggal Ika dan #dukungbersama Asian Games 2018 membuat kami menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.
Pada acara kali ini kami mendapatkan kesan yang menarik. Mengikuti ajang Writingthon merupakan sebuah kehormatan bagi kami. Melalui ajang ini, kami dapat #dukungbersama Asian Games 2018. Selain kami, kami juga dapat belajar untuk menghargai dan menghormati perbedaan. Sampai saat ini, kegiatan Writingthon merupakan sebuah pengalaman yang sangat berkesan bagi kami. Kami pun tidak sabar untuk mengikuti rangkaian-rangkaian acara Writingthon lainnya beberapa hari ke depan.
 
 Dari kami, kelompok 11.
Ahmad Raziq
Muhamad Fajar Irfandi
Triana Wulandari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Angkutan Umum Palu - Bencana Menenggelamkanku

Kota palu, tempat perantuan yang telah kujelajahi kurang lebih 2 tahun lamanya. Kota ini sangatlah unik, bukan hanya bagiku namun bagi orang - orang yang telah dan baru menginjakkan kakinya disini. kota ini menduduki peringkat pertama sebagai kota terpanas di indonesia. Ibukota provinsi Sulawesi Tengah yang juga dijuluki sebagai kota 5 dimensi dimana lautan, pegunungan, sungai, lembah dan teluk berada dalam satu kawasan. Namun, ada yang tak biasa yang aku lihat sepanjang menyusuri jalan. Biasanya pada pagi dan sore hari, jalan akan dipenuhi oleh orang - orang yang tengah menunggu didepan halte. Mereka menunggu angkutan umum, naik dan turun silih berganti untuk menuju ke tempat tujuan. Tapi pemandangan tersebut sangat minim disini.  Transportasi umum dikota ini seakan hilang ditelan bumi. Yang terlihat hanyalah mobil dan motor berlalu lalang setiap harinya. Kemana perginya mereka? Apa yang sebenarnya terjadi? Sejak terjadinya bencana gempa, tsunami dan likuifaksi pada tahun 2018 silam,

Mau Jadi Pribadi Hebat? Inilah Tips Meniti Karir Yang Sukses Di Masa Depan

sumber gambar (loker.id) Setiap Manusia yang dilahirkan ke bumi ini pasti memiliki keinginan untuk sukses. Kesuksesan yang tidak hanya berupa materi saja namun juga dapat berupa non materi. Adapun untuk menjadi pribadi yang berhasil tidaklah segampang mengucapkannya. seperti kata pepatah bahwa sukses itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Maksud dari pepatah tersebut ialah bahwa untuk menjadi orang yang hebat dan berhasil perlu adanya usaha yang keras untuk bisa mewujudkannya.    Thomas Alfa edison harus mengulang percobaannya hingga 9.998 kali sampai akhirnya sukses menciptakan lampu pijar yang menyala dengan sangat terang di percobaan ke-9.999. Bayangkan saja berapa lama waktu yang ia habiskan untuk melakukan penelitian tersebut namun Edison tidak pernah menyerah dan terus berusaha dan yakin bahwa ia akan berhasil melakukan percobaannya dan berhasil. Beda halnya dengan zaman seperti sekarang dimana bisa kita lihat bagaimana semua orang ingin menjadi sukses dengan

Memperoleh Kebaikan Tak Terhingga Dengan Berbagi

  Berbagi kepada sesama merupakan salah satu cara mendulang pahala dari Sang Pencipta. Berbagi adalah ketika kita mampu menebar kebaikan dan manfaat kepada siapa saja yang membutuhkannya. Tidak peduli apakah kita tinggal di rumah mewah dengan deretan kendaraan mahal atau hanya sekedar meneduh di rumah sederhana yang saling berhimpitan satu dengan lainnya. Yang terpenting, seberapa ikhlas kita dalam menyisihkan waktu, tenaga dan rezeki yang ada untuk mereka. Ini kisahku, seorang gadis biasa yang telah berhasil menyelesaikan studi di kota dan kembali ke kampung halaman. Niat awal ingin mencari pekerjaan tetap di kota namun karena pandemi covid-19 mengharuskanku menepi sejenak karena lapangan pekerjaan yang semakin minim akibat banyaknya perusahaan atau usaha yang bangkrut. Alhasil, berbekal ilmu yang tidak seberapa ini, aku memutuskan untuk membuka les privat ke beberapa rumah yang ada di sekitar tempat tinggalku. Penghasilannya tak seberapa bahkan bisa dibilang kurang. Namun aku s