Langsung ke konten utama

Film Marni; Mengulik Kematian Misterius di Malam Hari Pada Masa Orde Baru

Tak banyak masyarakat yang tahu tentang sejarah orde baru di Indonesia. Keotoriteran pemerintah saat itu tidak pandang bulu. Pihaknya ada dimana - mana. Mereka membungkam, menculik bahkan tak segan membunuh siapa saja yang menyebabkan masalah.

Hal ini membuat imaji film - film yang bertemakan kekejaman orde baru memiliki kecenderungan situasi yang hening, kelam dan menakutkan.

Seperti yang coba diperlihatkan dalam film berdurasi 24 menit yang disutradarai oleh kunts aguz. Film "Marni" mengangkat isu sensitif kala itu dimana pemerintah dengan dalih menjaga keamanan, mencurigai beberapa orang yang melakukan tindak kriminal dan ditembak secara misterius pada malam hari.

Dari segi sinematografi, banyak sekali adegan implisit yang coba Kunts diperlihatkan. Film ini memiliki artistik yang sangat efektif dalam mendukung imaji mengenai suasana tahun 1980an.

Ketika dialog Marni dan seorang pria depan rumahnya ditampilkan, bunga di halaman depan tampak layu. Ini menjadi gambaran aktivitas Marni yang jarang menghabiskan waktu diluar rumah.

Saat merujuk ke adegan koran yang diletakkan di atas meja, terdapat kasus perampokan yang dilakukan oleh segerombolan lelaki bertatto. Karena hal ini pula pemerintah dan masyarakat mengeneralisirkan orang bertatto sebagai kriminal yang harus dibasmi dimasyarakat. 

Ketika menyorot adegan Juki, suami Marni yang bersembunyi di ruangan belakang lemari, terlihat darah di pergelangan tangannya sebagai bentuk perjuangannya menghapus tatto demi menghindari kesalahpahaman tersebut. 

Adegan marni saat menutup pintu dan jendela seakan mengisyaratkan ada hal yang harus ia sembunyikan dari dunia luar yang tak lain adalah suaminya. 

Ketika langit tampak gelap, disitu pula penembak misterius beraksi. Siapa saja rumah yang mencurigakan ia masuki tanpa aba - aba. Tampak depan rumah Marni sudah terawasi oleh seorang pria. Saat memasuki rumahnya, setiap sudut rumah yang dilewati oleh pria asing itu menampakkan keanehan.

Adegan semakin menegangkan kala pria asing tersebut menjatuhkan koran dan seketika tangan Marni muncul dari bawah kasur. Ketakutan tak bisa terelakkan lagi, Marni dan Suaminya harus berhadapan dengan pria dan penembak misterius lainnya. 

Sebelum adegan penembakan terjadi, Dialog antara Marni dan penembak misterius begitu efektif memberikan gambaran betapa polosnya Marni dan betapa terorganisirnya sistem berdalih keamanan ini. Meski ia berkali - kali membela suaminya yang tidak bersalah, tak ada yang mampu ia katakan saat kekuasaan bertindak. 

Pada akhirnya, meski euphoria warga setelah penembakan tidak pernah diperlihatkan sebelumnya, Marni tidak menjadi pointless dan abai terhadap informasi sejarah (dalam penggambarannya mengenai Penembak Misterius). Siaran radio dan potongan surat kabar menjadi sumber informasi apa yang terjadi waktu itu. 

Dari film ini, saya menyimpulkan bahwa Malam adalah waktu yang tepat bagi mereka bertindak agar tak meninggalkan jejak dimasyarakat. Saat fajar tiba masyarakat hanya menyaksikan mayat - mayat bekas tertembak di jalanan. Tak tahu siapa yang membunuh dan mengapa mereka dibunuh. Itu mengapa kejadian  tersebut masyarakat katakan sebagai penembak misterius di malam hari.  

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^cc
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.biz...^_~3:23 PM 15-Sep-20
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Angkutan Umum Palu - Bencana Menenggelamkanku

Kota palu, tempat perantuan yang telah kujelajahi kurang lebih 2 tahun lamanya. Kota ini sangatlah unik, bukan hanya bagiku namun bagi orang - orang yang telah dan baru menginjakkan kakinya disini. kota ini menduduki peringkat pertama sebagai kota terpanas di indonesia. Ibukota provinsi Sulawesi Tengah yang juga dijuluki sebagai kota 5 dimensi dimana lautan, pegunungan, sungai, lembah dan teluk berada dalam satu kawasan. Namun, ada yang tak biasa yang aku lihat sepanjang menyusuri jalan. Biasanya pada pagi dan sore hari, jalan akan dipenuhi oleh orang - orang yang tengah menunggu didepan halte. Mereka menunggu angkutan umum, naik dan turun silih berganti untuk menuju ke tempat tujuan. Tapi pemandangan tersebut sangat minim disini.  Transportasi umum dikota ini seakan hilang ditelan bumi. Yang terlihat hanyalah mobil dan motor berlalu lalang setiap harinya. Kemana perginya mereka? Apa yang sebenarnya terjadi? Sejak terjadinya bencana gempa, tsunami dan likuifaksi pada tahun 2018 silam,

Mau Jadi Pribadi Hebat? Inilah Tips Meniti Karir Yang Sukses Di Masa Depan

sumber gambar (loker.id) Setiap Manusia yang dilahirkan ke bumi ini pasti memiliki keinginan untuk sukses. Kesuksesan yang tidak hanya berupa materi saja namun juga dapat berupa non materi. Adapun untuk menjadi pribadi yang berhasil tidaklah segampang mengucapkannya. seperti kata pepatah bahwa sukses itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Maksud dari pepatah tersebut ialah bahwa untuk menjadi orang yang hebat dan berhasil perlu adanya usaha yang keras untuk bisa mewujudkannya.    Thomas Alfa edison harus mengulang percobaannya hingga 9.998 kali sampai akhirnya sukses menciptakan lampu pijar yang menyala dengan sangat terang di percobaan ke-9.999. Bayangkan saja berapa lama waktu yang ia habiskan untuk melakukan penelitian tersebut namun Edison tidak pernah menyerah dan terus berusaha dan yakin bahwa ia akan berhasil melakukan percobaannya dan berhasil. Beda halnya dengan zaman seperti sekarang dimana bisa kita lihat bagaimana semua orang ingin menjadi sukses dengan

Memperoleh Kebaikan Tak Terhingga Dengan Berbagi

  Berbagi kepada sesama merupakan salah satu cara mendulang pahala dari Sang Pencipta. Berbagi adalah ketika kita mampu menebar kebaikan dan manfaat kepada siapa saja yang membutuhkannya. Tidak peduli apakah kita tinggal di rumah mewah dengan deretan kendaraan mahal atau hanya sekedar meneduh di rumah sederhana yang saling berhimpitan satu dengan lainnya. Yang terpenting, seberapa ikhlas kita dalam menyisihkan waktu, tenaga dan rezeki yang ada untuk mereka. Ini kisahku, seorang gadis biasa yang telah berhasil menyelesaikan studi di kota dan kembali ke kampung halaman. Niat awal ingin mencari pekerjaan tetap di kota namun karena pandemi covid-19 mengharuskanku menepi sejenak karena lapangan pekerjaan yang semakin minim akibat banyaknya perusahaan atau usaha yang bangkrut. Alhasil, berbekal ilmu yang tidak seberapa ini, aku memutuskan untuk membuka les privat ke beberapa rumah yang ada di sekitar tempat tinggalku. Penghasilannya tak seberapa bahkan bisa dibilang kurang. Namun aku s