Langsung ke konten utama

Menumbuhkan Karakter Dan Pola Pikir Anak Usia Dini Yang Baik Melalui Pendidikan Keluarga


bestkartun.blogspot.com

“Sebenarnya gampang untuk memprediksi masa depan suatu negara, lihatlah bagaimana perspektif masyarakat lokal tentang pentingnya pendidikan. Jika dianggap penting berarti akan maju tetapi jika sebaliknya maka sulit untuk maju, karena tak akan ada keajaiban untuk maju jika bukan masyarakatnya sendiri yang berubah”
Belva Devara


Seperti yang dikemukakan oleh salah satu penggerak pendidikan di Indonesia, Pendidikan sangatlah penting dimiliki oleh setiap masyarakat tanpa terkecuali. Saat ini, Pendidikan tidak hanya soal guru dan siswa yang berada di dalam kelas saja, pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga juga dapat membantu meningkatkan pola pikir dan perilaku yang baik. Apalah arti sebuah pendidikan yang tinggi jika tak dibarengi dengan karakter yang baik pula. Untuk itu, sebelum mengirimkan anak – anak untuk bersekolah di sekolah formal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan lebih spesifik alangkah baiknya mereka disiapkan secara karakter dan mental yang baik pula. Itu semua dapat di lakukan dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) yang di ajarkan langsung oleh Orangtua.


Pendidikan anak usia dini dalam Keluarga bukanlah hal baru yang diperkenalkan di masyarakat. Pendidikan yang diberikan untuk anak usia dini tidak hanya bertujuan mengenalkan anak pada bidang-bidang pelajaran ataupun melatihnya berinteraksi dengan anak sebaya, PAUD memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional. Telah banyak bentuk sosialisasi yang mendukung Pendidikan anak usia dini dalam lingkungan keluarga sebagai salah satu bentuk perhatian Orang tua untuk perkembangan karakter dan otak sang anak. Siapa yang tak ingin memiliki anak yang cerdas dan berperilaku yang baik dan sopan? Tentu semua orang tua menginginkan anaknya menjadi seperti itu. Oleh karena itu, Peran keluarga sangat dibutuhkan dalam mengembangkan pendidikan anak usia dini dilingkungan sekitarnya.


Adapun peran penting keluarga dalam membentuk karakter dan pola pikir anak yang baik adalah sebagai berikut :


1. Memberikan Pendidikan Agama Sedari Dini

bestkartun.blogspot.com

 
Mungkin sebagian Orang tua menganggap hal ini sepele namun dampak yang ditimbulkan jika kurang mendidik anak dari segi agamanya akan menjadi cukup meresahkan. Anak usia dini masih memiliki tinkat kestabilan tingkah laku yang mudah dibentuk. Penerapan pembelajaran agama yang Orang tua berikan tidak mesti mengenai materi – materi yang harus dihafalkan oleh sang anak, tetapi justru tingkah laku dan pemberian pengertian akan suatu hal dapat dengan mudah membentuk sang anak untuk mengikuti dan mengamalkanya secara terus – menerus. Misalkan saja mengajarkan kepada anak cara beribadah seperti sholat, membaca iqra’ dan juga hal – hal kecil seperti menolong orang yang butuh bantuan, berbagi kepada sesama. Dengan perilaku yang diperlihatkan seperti itu, mereka akan mudah meniru sehingga dapat membentuk sang anak menajdi lebih mengenal tentang agama dan tuhannya.

 
2. Menumbuhkan Budaya Literasi

1001topgambar.blogspot.com

 
Sebagai Orang tua, kita perlu menumbuhkan budaya literasi kepada anak sedari dini agar mereka menjadi terbiasa. Tidak perlu rumit, dengan membacakan cerita atau kisah setiap malamnya sebelum tidur dapat membentuk pola pikir anak yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Mengajarkan cara menulis juga menjadi salah satu bentuk literasi kepada anak. Mengajarkan menulis huruf – huruf yang mudah dan membentuk kata – kata yang mudah pula seperti kata MAKAN atau TIDUR. Tindakan ini juga dapat membantu meningkatkan kosa kata dan pengetahuan seputar kata atau kalimat nantinya. Kita juga bisa memberikan mereka buku – buku dikemas lucu, berwarna – warni dan bergambar agar mereka tertarik untuk membaca dan melihat buku tersebut. jika budaya literasi ditumbuhkan sedari dini, anak – anak akan terbentuk pola pikirnya dan menjadikannya sebuah kebiasaan yang baik tentunya yang akan berguna jika telah masuk sekolah formal.

 
3. Menciptakan keaktifan dan Kepekaan 

karitur.blogspot.com

Jika Orangtua telah mampu menyuguhkan anak – anak mereka dengan pembentukan perilaku dan pola pikir, jangan lupa bahwa anak usia dini menjadi masa aktif – aktifnya mereka untuk melakukan sesuatu. Hal ini juga dapat diterapkan dalam pendidikan usia dini dalam keluarga. Dengan mengajarkannya olahraga ringan setiap paginya seperti lari – lari kecil dan melompat. Tak hanya itu, dengan aktif memperlihatkan kepada anak aktivitas di halaman rumah seperti menanam bunga, memberi makan hewan peliharaan serta aktivitas didalam rumah seperti membersihkan dan memasak. Dengan memperlihatkan perilaku seperti itu, anak – anak menjadi ingin tahu, lebih penduli dan ingin melakukannya. Dengan begitu, sikap malas dalam diri anak bisa dihilangkan sehingga nantinya bisa lebih mudah menjalani hari – harinya dengan keaktifannya tersebut.

 
4. Mengenalkan Lingkungan Sekitar

1001topgambar.blogspot.com
 
Yang terakhir yang mampu membentuk karakter sang anak adalah dengan bersosialisasi. Saat ini, orangtua lebih memilih untuk memberikan anaknya perangkat teknologi agar tidak melakukan hal – hal aneh diluar rumah. Padahal justru internet ini dapat membuat anak – anak jadi kecanduan dan bisa saja melihat apa yang seharusnya tidak mereka lihat. Disinilah perang penting orang tua, mengurangi penggunaan teknologi seperti handphone dan televisi dirumah. Lebih baik mereka diajarkan untuk bisa bersosialisasi dan bermain bersama temannya. Orangtua bisa membawa anak – anak mereka setiap sorenya ke taman bermain disekitar rumah dan tentu mengajarkan mereka cara berteman dengan baik. Dengan memperkenalkan dengan sesama teman – temannya, mereka jadi mudah bersosialisasi, beradaptasi serta mengenal permainan yang seharusnya mereka lakukan diusianya. Hal ini akan memudahkan mereka jika telah masuk dalam sekolah formal. Orangtua juga bisa sambil mengenal Orangtua lainnya dan bercengkrama. Lihatkan dampak positifnya? Dibanding harus bergelumut dengan teknologi yang hanya membuang – buang waktu lebih membantu anak untuk lebih mengenal lingkungan sekitarnya.

Keempat peran Orangtua diatas menjadi bekal yang sangat efektif untuk menumbuhkan karakter dan perilaku baik bagi anak usia dini. Dengan begini, Orangtua juga telah memberikan perhatiannya kepada sang anak dibandingkan pekerjaan yang mereka lakukan. Anak yang menghabiskan waktunya dengan orangtua justru akan merasakan kebahagian dan kesenangan tersendiri. Dengan bekal tersebut, anak akan lebih mudah beradaptasi dan memilih hal baik apa yang mereka ingin lakukan berdasarkan kebiasaan yang dibentuk sejak awal.

Pekerjaan boleh saja penting, tapi pemberian pendidikan usia dini kepada anak juga akan menentukan bagaimana masa depan mereka nantinya sehingga jangan sia – sia kan waktu yang akan terus berlalu dan menyesal nantinya.



Semoga informasi ini dapat membantu dan memberikan manfaat kepada saya dan para keluarga – keluarga lainnya. Dengan #appletreebsd, Kita sayangi anak seperti keluarga sendiri dengan pendidikan layak karena mereka adalah penerus bangsa nantinya.     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Angkutan Umum Palu - Bencana Menenggelamkanku

Kota palu, tempat perantuan yang telah kujelajahi kurang lebih 2 tahun lamanya. Kota ini sangatlah unik, bukan hanya bagiku namun bagi orang - orang yang telah dan baru menginjakkan kakinya disini. kota ini menduduki peringkat pertama sebagai kota terpanas di indonesia. Ibukota provinsi Sulawesi Tengah yang juga dijuluki sebagai kota 5 dimensi dimana lautan, pegunungan, sungai, lembah dan teluk berada dalam satu kawasan. Namun, ada yang tak biasa yang aku lihat sepanjang menyusuri jalan. Biasanya pada pagi dan sore hari, jalan akan dipenuhi oleh orang - orang yang tengah menunggu didepan halte. Mereka menunggu angkutan umum, naik dan turun silih berganti untuk menuju ke tempat tujuan. Tapi pemandangan tersebut sangat minim disini.  Transportasi umum dikota ini seakan hilang ditelan bumi. Yang terlihat hanyalah mobil dan motor berlalu lalang setiap harinya. Kemana perginya mereka? Apa yang sebenarnya terjadi? Sejak terjadinya bencana gempa, tsunami dan likuifaksi pada tahun 2018 silam,

Mau Jadi Pribadi Hebat? Inilah Tips Meniti Karir Yang Sukses Di Masa Depan

sumber gambar (loker.id) Setiap Manusia yang dilahirkan ke bumi ini pasti memiliki keinginan untuk sukses. Kesuksesan yang tidak hanya berupa materi saja namun juga dapat berupa non materi. Adapun untuk menjadi pribadi yang berhasil tidaklah segampang mengucapkannya. seperti kata pepatah bahwa sukses itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Maksud dari pepatah tersebut ialah bahwa untuk menjadi orang yang hebat dan berhasil perlu adanya usaha yang keras untuk bisa mewujudkannya.    Thomas Alfa edison harus mengulang percobaannya hingga 9.998 kali sampai akhirnya sukses menciptakan lampu pijar yang menyala dengan sangat terang di percobaan ke-9.999. Bayangkan saja berapa lama waktu yang ia habiskan untuk melakukan penelitian tersebut namun Edison tidak pernah menyerah dan terus berusaha dan yakin bahwa ia akan berhasil melakukan percobaannya dan berhasil. Beda halnya dengan zaman seperti sekarang dimana bisa kita lihat bagaimana semua orang ingin menjadi sukses dengan

Memperoleh Kebaikan Tak Terhingga Dengan Berbagi

  Berbagi kepada sesama merupakan salah satu cara mendulang pahala dari Sang Pencipta. Berbagi adalah ketika kita mampu menebar kebaikan dan manfaat kepada siapa saja yang membutuhkannya. Tidak peduli apakah kita tinggal di rumah mewah dengan deretan kendaraan mahal atau hanya sekedar meneduh di rumah sederhana yang saling berhimpitan satu dengan lainnya. Yang terpenting, seberapa ikhlas kita dalam menyisihkan waktu, tenaga dan rezeki yang ada untuk mereka. Ini kisahku, seorang gadis biasa yang telah berhasil menyelesaikan studi di kota dan kembali ke kampung halaman. Niat awal ingin mencari pekerjaan tetap di kota namun karena pandemi covid-19 mengharuskanku menepi sejenak karena lapangan pekerjaan yang semakin minim akibat banyaknya perusahaan atau usaha yang bangkrut. Alhasil, berbekal ilmu yang tidak seberapa ini, aku memutuskan untuk membuka les privat ke beberapa rumah yang ada di sekitar tempat tinggalku. Penghasilannya tak seberapa bahkan bisa dibilang kurang. Namun aku s