Langsung ke konten utama

Hidden Legacy Of Yogyakarta, Kenali Potensi Wisata Baru Dengan Berwisata Edukatif Di Desa Wisata Sukunan


kyotoreview.org

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali pulau yang terbentang dari sabang hingga merauke. Disamping pulau – pulau tersebut, terdapat beragam daerah yang memiliki keunikan khas mereka masing – masing. Bagi warga negara indonesia sudah tentu tak asing lagi dengan daerah yang baru – baru ini dikunjungi oleh beberapa anggota Boyband asal Korea Selatan yaitu Super junior dan Tvxq. Tak lain kota tersebut adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari namanya sudah sudah memberikan gambaran bahwa kota ini memiliki keistimewaan dibanding kota – kota lainnya di Indonesia. Terdapat berbagai jenis destinasi wisata yang ditawarkan oleh kota Yogyakarta ini seperti pegunungan, Pantai, Sungai, Pusat perbelanjaan dan tempat penyedia aneka macam kuliner.

Tapi tahukah kalian bahwa Yogyakarta tak hanya kedatangan wisatawan lokal saja tetapi juga dari mancanegara. Mengapa banyak yang tertarik untuk berkunjung? Sebab saat berkunjung ke Yogyakarta, ada berbagai perbedaan yang dapat kita rasakan seperti cara berbicara masyarakatnya, bagaimana kondisi jalanannya serta harga – harga makanan dan barang – barang yang ditawarkan. Destinasi wisata yang paling terkenal hingga ke Luar negara adalah Kawasan Malioboro, Candi Borobudur dan Prambanan, Pantai Nglambor dan Parangtritis, Keraton Yogyakarta serta Gunung Merapi. Sebenarnya ada banyak lagi tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di Yogyakarta namun publikasinya tidak se-terkenal Candi Borobudur. Berbagai tempat ini dijamin tak kalah cantik dibanding tempat – tempat wisata yang sudah dikenal di Yogyakarta.

Dengan segala keunggulan dari kota Yogyakarta diatas, yang menjadi fokus utama masyarakat saat ini adalah dengan memperkenalkan banyak destinasi wisata yang kurang populer. Kali ini saya ingin memperkenalkan satu kawasan wisata yang keren dan unik untuk dikunjungi di Yogyakarta. Kawasan ini terbilang cukup mengedukasi apabila kalian membawa serta anak – anak untuk berwisata. Tempat ini bernama Desa Wisata Sukunan.

yogyakarta.panduanwisata.id

Desa Sukunan telah merintis untuk menjadi sebuah desa wisata berbasis lingkungan atau disebut ecotourism sejak tahun 2003. Hal ini disebabkan tingginya kesadaran masyarakat Desa Sukunan akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan serta usaha mereka untuk mengubah nilai sampah yang menganggu lingkungan. Dan semua bentuk kesadaran masyarakat tersebut telah membuahkan hasil yang tidak sia-sia.

Sukunan pantas menjadi sebuah kampung wisata berbasis lingkungan karena masyarakat Sukunan telah menjalankan proses pengolahan sampah secara mandiri baik di tingkat rumah tangga hingga di tingkat kelompok. Kegiatan ini pun menghasilkan berbagai produk olahan sampah yang memiliki nilai lebih seperti aneka produk kerajinan dari sampah plastik, kerajinan dari kain perca serta pupuk kompos dari sampah organik.

jogjapolitan.harisanjogja.com


Mengapa tempat ini menjadi Craftown dan Jogja's legacy, sebab tak banyak daerah atau kawasan yang ingin menjadi daerah wisata yang bernilai edukasi tinggi. Dan publikasinya juga tidak seperti saat kita mengunjungi destinasi wisata terkenal Yogyakarta lainnya. Nah bagi kalian yang sedang berkunjung ke Yogyakarta wajib mengunjungi desa wisata sukunan ini sebab ada beragam kerajinan tangan yang diolah dari berbagai limbah hasil rumah tangga yang unik sebagai oleh – oleh kalian nantinya. Jadi tak hanya sekedar jalan – jalan dan berfoto saja, tetapi kalian bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dalam berwisata.

Desa wisata ini bisa menjadi inspirasi bagi negara – negara yang memiliki permasalahan yang sama seputar pengelolaan sampah. Nah pada hidden legacy Yogyakarta kali ini, terdapat paket Wisata Edukatif dan Rekreasi Berbasis Lingkungan yang ditawarkan.

Sebagai sebuah kampung wisata lingkungan (ecotourism), Kampung Sukunan menawarkan berbagai paket wisata berupa pelatihan berbasis lingkungan yang sarat dengan nuansa edukasi dan rekreasi. Misalnya, sistem pengolahan sampah mandiri, pelatihan pembuatan kerajinan dari plastik, pelatihan pembuatan kerajinan dari kain perca, pelatihan pembuatan kompos rumah tangga, hingga atraksi khas pedesaan seperti angon bebek, membajak sawah, menanam benih, hingga memanen padi. Wisata edukasi berbasis lingkungan ini cocok diberikan mulai dari murid TK hingga mahasiswa perguruan tinggi maupun masyarakat umum untuk menumbuhkan rasa peduli untuk menjaga lingkungan. Tak perlu khawatir, Wisatawan mancanegarapun bisa mengunjungi kawasan ini untuk mempelajari hal – hal bersifat edukasi tersebut. disediakan beberapa rumah warga Kampung Sukunan yang dapat disewa sebagai homestay. Dengan fasilitas homestay ini, wisatawan dapat menginap dan turut menikmati rutinitas harian warga desa yang tenang. Kondisi alam di Kampung Sukunan yang asri juga menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk menghilangkan lelah sejenak.

kumparan.com
 
Tahukah kalian, walaupun tak seterkenal desitani wisata yang ada di Yogyakarta namun Australian Consortium for In Country Indonesia (ACICIS) melirik usaha masyarakat di desa sukunan tersebut. Lembaga ini berperan besar dalam mendukung kegiatan pengolahan sampah di Kampung Sukunan ini sebab membantu menyediakan drum yang kini digunakan untuk pemisahan sampah.

Tak hanya wisatawan saja loh yang mengunjungi tempat ini, sudah ada beberapa pengamat dan peneliti lingkungan yang melakukan riset lingkungan. Bahkan beberapa pusat studi pernah menjadikan Kampung Sukunan sebagai referensi untuk program kelola sampah.

Nah bagi kalian yang tertarik mengunjungi desa wisata ini tapi bingung dengan lokasinya, kalian bisa bertanya kepada warga lokal atau menggunakan alat transportasi umum yang disediakan sebab letak Desa Wisata Sukunan hanya berjarak kurang-lebih 5 km dari pusat kota Yogyakarta ke arah barat tepatnya terletak di Dusun Sukunan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kalian bisa menempuh perjalanan melalui jalan Godean. Sukunan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Ada satu hal lagi yang perlu diketahui saat ingin mengunjungi kawasan desa wisata sukunan ini sebab inilah yang benar – benar disebut sebagai hidden legacy. Kunjungan ke Desa Sukunan ini dapat dilakukan setiap saat dengan membuat janji kunjungan terlebih dahulu dengan pengurus desa. Untuk menikmati paket wisata edukasi sistem pengolahan sampah mandiri di Desa Sukunan ini, kunjungan per kelompok (± 20-30 orang) hanya dikenakan biaya Rp 200.000,- sebagai pemasukan kas desa. Cukup murah bukan untuk harga sebuah pengalaman, pelajaran, dan upaya menjaga lingkungan yang tak ternilai harganya.

wargajogja.net

Jadi jika berkunjung ke Yogyakarta, jangan hanya fokus untuk menikmati alam saja tetapi carilah banyak pengalaman dan pembelajaran sebab Yogyakarta pun memberikan destinasi wisata edukasi yang bermanfaat bagi wisatawan lokal mapun mancanegara. Sudah pantaskan Desa Sukunan disebut Kota kerajinan dan Warisan budaya untuk Yogyakarta.

Semoga menjadi inspirasi bagi kalian yang ingin mengunjungi tempat yang masih tak populer di Yogyakarta ini.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Angkutan Umum Palu - Bencana Menenggelamkanku

Kota palu, tempat perantuan yang telah kujelajahi kurang lebih 2 tahun lamanya. Kota ini sangatlah unik, bukan hanya bagiku namun bagi orang - orang yang telah dan baru menginjakkan kakinya disini. kota ini menduduki peringkat pertama sebagai kota terpanas di indonesia. Ibukota provinsi Sulawesi Tengah yang juga dijuluki sebagai kota 5 dimensi dimana lautan, pegunungan, sungai, lembah dan teluk berada dalam satu kawasan. Namun, ada yang tak biasa yang aku lihat sepanjang menyusuri jalan. Biasanya pada pagi dan sore hari, jalan akan dipenuhi oleh orang - orang yang tengah menunggu didepan halte. Mereka menunggu angkutan umum, naik dan turun silih berganti untuk menuju ke tempat tujuan. Tapi pemandangan tersebut sangat minim disini.  Transportasi umum dikota ini seakan hilang ditelan bumi. Yang terlihat hanyalah mobil dan motor berlalu lalang setiap harinya. Kemana perginya mereka? Apa yang sebenarnya terjadi? Sejak terjadinya bencana gempa, tsunami dan likuifaksi pada tahun 2018 silam,

Mau Jadi Pribadi Hebat? Inilah Tips Meniti Karir Yang Sukses Di Masa Depan

sumber gambar (loker.id) Setiap Manusia yang dilahirkan ke bumi ini pasti memiliki keinginan untuk sukses. Kesuksesan yang tidak hanya berupa materi saja namun juga dapat berupa non materi. Adapun untuk menjadi pribadi yang berhasil tidaklah segampang mengucapkannya. seperti kata pepatah bahwa sukses itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Maksud dari pepatah tersebut ialah bahwa untuk menjadi orang yang hebat dan berhasil perlu adanya usaha yang keras untuk bisa mewujudkannya.    Thomas Alfa edison harus mengulang percobaannya hingga 9.998 kali sampai akhirnya sukses menciptakan lampu pijar yang menyala dengan sangat terang di percobaan ke-9.999. Bayangkan saja berapa lama waktu yang ia habiskan untuk melakukan penelitian tersebut namun Edison tidak pernah menyerah dan terus berusaha dan yakin bahwa ia akan berhasil melakukan percobaannya dan berhasil. Beda halnya dengan zaman seperti sekarang dimana bisa kita lihat bagaimana semua orang ingin menjadi sukses dengan

Memperoleh Kebaikan Tak Terhingga Dengan Berbagi

  Berbagi kepada sesama merupakan salah satu cara mendulang pahala dari Sang Pencipta. Berbagi adalah ketika kita mampu menebar kebaikan dan manfaat kepada siapa saja yang membutuhkannya. Tidak peduli apakah kita tinggal di rumah mewah dengan deretan kendaraan mahal atau hanya sekedar meneduh di rumah sederhana yang saling berhimpitan satu dengan lainnya. Yang terpenting, seberapa ikhlas kita dalam menyisihkan waktu, tenaga dan rezeki yang ada untuk mereka. Ini kisahku, seorang gadis biasa yang telah berhasil menyelesaikan studi di kota dan kembali ke kampung halaman. Niat awal ingin mencari pekerjaan tetap di kota namun karena pandemi covid-19 mengharuskanku menepi sejenak karena lapangan pekerjaan yang semakin minim akibat banyaknya perusahaan atau usaha yang bangkrut. Alhasil, berbekal ilmu yang tidak seberapa ini, aku memutuskan untuk membuka les privat ke beberapa rumah yang ada di sekitar tempat tinggalku. Penghasilannya tak seberapa bahkan bisa dibilang kurang. Namun aku s