Langsung ke konten utama

Marimas Ecobricks – Solusi Pengelolaan Limbah Plastik Untuk Indonesia Lebih Bersih

Pernah mengunjungi negara di Swiss? setiap mendengar negara ini pasti terbayang kotanya benar – benar bersih, gimana kalau melihat langsung ya? Pasti bakal terpana. Berdasarkan Indeks EPI ini, Negara Terbersih di Dunia ini mendapatkan nilai sebesar 87,67. Itu sebabnya banyak yang menjadikan negara tersebut sebagai tujuan destinasi wisata paling diminati oleh hampir seluruh masyarakat di dunia. Nggak kebayang bagaimana orang – orang disana melakukan pengelolaan sampah mereka. Melihat kondisi seperti itu tentunya siapa sih yang nggak ingin melihat negaranya yang bersih,  nyaman, aman serta bebas dari tumpukan sampah – sampah. Jangankan lingkup negara, lingkungan tempat tinggal dan hunian yang nyaman dan bersih saja sudah membuat kita merasa bersyukur.
 

Gambaran kekayaan alam indonesia pada Asian games 2018 ( sumber : Dok. Pribadi)
 
 
Indonesia tidak begitu saja tertinggal, Bumi pertiwi ini menempati peringkat ke-74 dari 139 negara dari segi daya siang Pariwisata dan Daya saing sumber daya alam kita berada urutan 17 di antara 139 negara. Jadi Indonesia tetap memiliki pesona alamnya untuk diminati para wisatawan lokal maupun mancanegara. Buktinya telah terlihat manakala pada ajang bergengsi Asian games 2018, Indonesia menggunakan replika pegunungan, sungai, lautan dan berbagai unsur kekayaan alam dan budaya sebagai gambaran bahwa Indonesia memang memiliki pesona yang patut diunggulkan dan berbagai pihak dan kalangan mengakui itu. Tetapi ada satu hal yang membuat Indonesia menjadi sedikit terpesosok kala kebersihan yang sangat berkaitan dengan pariwisata tak sejalan. Apabila pariwisata berkembang lantas kebersihan masih tertinggal maka ketidakseimbangan terjadi. Menurut beberapa sumber, Kebersihan ada di peringkat ke-120, yang artinya terjorok di urutan ke-19 dari 139 negara terhitung sangat memprihatinkan. 

 
 
Permasalahan kebersihan di Indonesia

 
Titik permasalahan yang patut menjadi perhatian kita sebagai warga negara Indonesia adalah pencemaran lingkungan akibat pengelolaan sampah dalam bentuk limbah cair maupun padat masih jauh dari kata baik. Kita bisa melihat bagaimana kondisi di lingkungan sekitar kita? Apakah sampah telah terkelola sebagaimana mestinya? Apakah sungai yang ada di pemukiman kota telah bersih dari pencemaran limbah airnya? Atau apakah limbah – limbah plastik telah terurai sebagaimana mestinya? Di zaman modern seperti ini, Masyarakat lebih banyak menggunakan produk – produk instan yang terkemas menggunakan plastik seperti air mineral dan makanan ringan. Berbagai sosialisasi dan penyuluhan tentang sampah telah memperingati masyarakat bahwa plastik adalah komponen yang sulit terurai dengan tanah sehingga perlu waktu yang lama untuk menghilangkannya. Membakar sampah plastik juga bukan merupakan cara yang efektif mengapa? Karena asap yang ditimbulkan akibat pembakaran tersebut dapat menjadi racun di kulit serta bagian dalam tubuh siapa saja yang dekat dengan kerumunan asapnya. Tetapi lagi – lagi Sikap dan perilaku masyarakat yang hanya memperdulikan diri sendiri tanpa melihat kondisi lingkungan sekitar serta dampaknya bagi kesehatan hanya akan membuat Indonesia semakin jauh dari kata bersih. 

Kondisi salah satu tempat pembuangan sampah (sumber : dok. Pribadi) 
 
 
Lalu apakah kita akan terus diam melihat sampah – sampah plastik yang semakin berserakan akibat penguraiannya yang lama? Atau melihatnya bertumpuk – tumpuk dan hanya memakan lahan yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan lainnya? jika bukan kita yang memulai maka siapa lagi?.

 
 
Solusi permasalahan Limbah plastik di Indonesia

 
Walaupun tak menghilangkan secara sempurna tetapi setidaknya mampu mengurangi keresahan masyarakat. Saat ini telah banyak gerakan – gerakan perubahan yang akan membantu setidaknya meringankan beban kita dalam mengatasi permasalahan sampah terkhusus limbah plastik yang tentunya melibatkan seluruh lapisan masyarakat yaitu Marimas Ecobrick.

 
 
Apa itu Marimas Ecobrick? 

Marimas Ecobricks adalah teknik mengolah sampah plastik menjadi sebuah benda yang bermanfaat. 
Kegiatan ini dapat membantu mengurangi menumpuknya sampah plastik di dunia. Caranya cukup mudah dengan cara memasukan plastik bungkus product ke dalam botol plastik, kemudian kita susun menjadi sebuah modul-modul.

 
 
Terus Mengapa harus Marimas Ecobrick? 

Marimas Ecobricks dapat menjaga agar sampah plastik dan C02 ke luar biosfer. Ecobricks meningkatkan kesadaran penggunaan plastik dan ekologis. Selain itu ada banyak lagi hal lainnya! Anda akan terkejut mengetahui kekuatan yang bisa dihasilkan oleh teknologi berteknologi rendah ini.

 
 
Cara membuat Marimas Ecobricks

Melakukan Tehnik Marimas Ecobricks ini sangat mudah loh! Adapun bahan dan alat yang diperlukan adalah sebagai berikut : 

1. Botol Plastik

 

Botol plastik bekas kemasan minuman yang memiliki ukuran sama.

 
2. Bahan Isi


Bahan yang tidak dapat terurai secara biologis yaitu segala jenis plastik,busa, pembungkus, dan kemasan plastik.

 
3. Tongkat


Persiapkan tongkat bambu untuk memadatkan isi botol.

 
 
Untuk tahapannya, Simak caranya berikut ini :

a. Mengisi Botol

 

Isi botol plastik dengan bahan-bahan hingga penuh.

b. Padatkan
 

Padatkan isi botol dengan mendorong dengan tongkat bambu.

c. Satukan


Masing-masing botol dilekatkan dengan lem hingga menjadi susunan modul siap dimanfaatkan.



Manfaat melakukan Marimas Ecobricks

Mudahkan kan cara menggunakan Marimas Ecobricks ini. Dengan melakukan cara seperti ini, sampah – sampah plastik yang berserakan dapat diminimalisirkan serta mampu mengurangi space di lingkungan sekitar sehingga setidaknya dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

 
“When we save, segregate and pack plastics into bottles, we can make building blocks that can be reused over and over again. Together we can build green spaces that enrich our community and remove plastic from the biosphere.  Together we can transition from plastic to ever greener harmony with Earth’s cycles”


Setidaknya kata – kata diatas dapat menjadi motivasi dan mewakili seluruh perasaan masyarakat kita bahwa dengan melakukan gerakan seperti Ecobricks ini, kita jadi dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat penggunaan plastik yang berlebihan dan menjadikan lingkungan lebih nyaman dan bersih.

 
Untuk itu seluruh lapisan masyarakat terutama para penggerak perubahan seperti kalangan muda, mari kita bersama – sama melakukan kebaikan dengan melakukan pembenahan tentang pengelolaan sampah serta melakukan penyuluhan dan sosialisasi keberbagi tempat agar gerakan ini dapat terealisasikan di seluruh Indonesia dan berangsur – angsur menyelesaikan permasalah kebersihan di negara kita, agar Indonesia semakin baik lagi kedepannya dan menjadi negara terbersih di masa yang akan datang karena kebersihan adalah sebagian dari Iman.

 
 
 
Sumber :
marimas.com/ecobricks/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Angkutan Umum Palu - Bencana Menenggelamkanku

Kota palu, tempat perantuan yang telah kujelajahi kurang lebih 2 tahun lamanya. Kota ini sangatlah unik, bukan hanya bagiku namun bagi orang - orang yang telah dan baru menginjakkan kakinya disini. kota ini menduduki peringkat pertama sebagai kota terpanas di indonesia. Ibukota provinsi Sulawesi Tengah yang juga dijuluki sebagai kota 5 dimensi dimana lautan, pegunungan, sungai, lembah dan teluk berada dalam satu kawasan. Namun, ada yang tak biasa yang aku lihat sepanjang menyusuri jalan. Biasanya pada pagi dan sore hari, jalan akan dipenuhi oleh orang - orang yang tengah menunggu didepan halte. Mereka menunggu angkutan umum, naik dan turun silih berganti untuk menuju ke tempat tujuan. Tapi pemandangan tersebut sangat minim disini.  Transportasi umum dikota ini seakan hilang ditelan bumi. Yang terlihat hanyalah mobil dan motor berlalu lalang setiap harinya. Kemana perginya mereka? Apa yang sebenarnya terjadi? Sejak terjadinya bencana gempa, tsunami dan likuifaksi pada tahun 2018 silam,

Mau Jadi Pribadi Hebat? Inilah Tips Meniti Karir Yang Sukses Di Masa Depan

sumber gambar (loker.id) Setiap Manusia yang dilahirkan ke bumi ini pasti memiliki keinginan untuk sukses. Kesuksesan yang tidak hanya berupa materi saja namun juga dapat berupa non materi. Adapun untuk menjadi pribadi yang berhasil tidaklah segampang mengucapkannya. seperti kata pepatah bahwa sukses itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Maksud dari pepatah tersebut ialah bahwa untuk menjadi orang yang hebat dan berhasil perlu adanya usaha yang keras untuk bisa mewujudkannya.    Thomas Alfa edison harus mengulang percobaannya hingga 9.998 kali sampai akhirnya sukses menciptakan lampu pijar yang menyala dengan sangat terang di percobaan ke-9.999. Bayangkan saja berapa lama waktu yang ia habiskan untuk melakukan penelitian tersebut namun Edison tidak pernah menyerah dan terus berusaha dan yakin bahwa ia akan berhasil melakukan percobaannya dan berhasil. Beda halnya dengan zaman seperti sekarang dimana bisa kita lihat bagaimana semua orang ingin menjadi sukses dengan

Memperoleh Kebaikan Tak Terhingga Dengan Berbagi

  Berbagi kepada sesama merupakan salah satu cara mendulang pahala dari Sang Pencipta. Berbagi adalah ketika kita mampu menebar kebaikan dan manfaat kepada siapa saja yang membutuhkannya. Tidak peduli apakah kita tinggal di rumah mewah dengan deretan kendaraan mahal atau hanya sekedar meneduh di rumah sederhana yang saling berhimpitan satu dengan lainnya. Yang terpenting, seberapa ikhlas kita dalam menyisihkan waktu, tenaga dan rezeki yang ada untuk mereka. Ini kisahku, seorang gadis biasa yang telah berhasil menyelesaikan studi di kota dan kembali ke kampung halaman. Niat awal ingin mencari pekerjaan tetap di kota namun karena pandemi covid-19 mengharuskanku menepi sejenak karena lapangan pekerjaan yang semakin minim akibat banyaknya perusahaan atau usaha yang bangkrut. Alhasil, berbekal ilmu yang tidak seberapa ini, aku memutuskan untuk membuka les privat ke beberapa rumah yang ada di sekitar tempat tinggalku. Penghasilannya tak seberapa bahkan bisa dibilang kurang. Namun aku s