Langsung ke konten utama

Upaya Solutif dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan di Daerah Pedalaman





Indonesia sedang dalam kondisi yang tidak baik – baik saja. Banyak tantangan yang harus kita lalui demi menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Dari 17 tujuan yang telah disepakati oleh para pemimpin dunia termasuk Indonesia dalam SDGs ( Sustainable Development Goals) adalah memberikan kesehatan yang baik dan kesejahteraan. 

 

Seperti yang kita tengok belakangan ini, kesehatan masih menjadi permasalahan utama dari masyarakat kalangan menengah hingga bawah. Tak hanya soal biaya saja tetapi fasilitas – fasilitas yang kurang memadai yang membuat mereka banyak mengeluh.

 

Saya pernah mengunjungi salah satu desa yang terletak di ujung sulawesi selatan untuk melaksanakan pengabdian. Akses masuk ke desa tersebut sangatlah sulit dikarenakan kondisi jalanan yang tidak stabil serta minimnya teknologi dan jaringan yang membuat sulit untuk mengakses dunia luar.

 

Waktu itu saya bersama seorang teman pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan. Karena kondisi jalan yang didominasi pasir, motor yang saya kemudikan hilang kendali dan mengakibatkan kecelakaan. Saya tidak mengalami cedera namun teman saya mendapatkan luka bakar akibat knalpot yang cukup serius. Saya panik karena tidak tahu harus melakukan apa. Warga disana hanya memberikan madu dan menyuruh kami ke klinik desa. Disisi lain, ada beberapa orang yang menyuruh saya untuk mengoleskan madu dan membiarkan lukanya kering begitu saja. Saya mengikuti saran mereka dan bersiap membawa teman saya ke klinik desa. Namun yang membuat saya semakin panik adalah klinik tersebut hanya dibuka sampai jam 13.00 siang sedangkan waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 12.10. Akhirnya saya mencoba tenang dan membawa teman saya ke klinik tersebut. Saat sampai disana, luka teman saya diberikan pembersih luka dan langsung ditutup dengan kain kasa. Setelah itu diberikan beberapa obat lalu disuruh kembali kerumah.

 

Dari sini saya memperhatikan bagaimana sebuah unit pelayanan kesehatan di desa tidak mendapatkan kepercayaan penuh dari warga. Bagaimana tidak, bangunan hanya seadanya, peralatan dan obat – obatan yang minim serta tenaga medis yang jumlahnya hanya 4 orang saja. Waktu pelayanannya juga sangat cepat, buka jam 09.00 pagi dan tutup jam 13.00 siang. Lantas bagaimana jika ada masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan diluar jam tersebut? hal ini sudah memberikan kesan buruk bagi tenaga medis di pedesaan.

 

Sudah sepantasnya pemerintah Indonesia melakukan perubahan dalam hal pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa agar mencapai kesejahteraan yang setara. Jika fokus pembangunan rumah sakit hanya dilakukan diwilayah perkotaan saja, bagaimana nasib warga yang perlu waktu berjam – jam untuk bisa menjangkau rumah sakit tersebut? Jikalaupun kondisinya belum parah, pasti perlu penanganan pertama agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

 

Untuk itu, kita perlu menghadirkan solusi untuk meningkatkan kesehatan yang baik untuk sesama di daerah pedalaman. Adapun yang perlu dibenahi adalah sebagai berikut :

 

a. Memanfaatkan Lahan





Seperti yang kita ketahui, wilayah pedalaman masih sangat asri dengan bentangan lahan yang sangat luas. Pemerintah perlu mengambil kebijakan untuk memanfaatkan lahan untuk membangun unit pelayanan kesehatan yang lebih besar sehingga bisa memuat banyak tenaga medis serta peralatan dan obat – obatan yang dibutuhkan. Jika belum memungkinkan, klinik yang telah ada bisa direnovasi agar menciptakan ruang yang lebih banyak.

 

b. Tenaga Medis Yang Mumpuni





Menjadi seorang dokter atau tenaga medis memang bukan tugas yang mudah. Tetapi bukankah orang yang memutuskan untuk mengambil kesehatan pasti memiliki niat untuk menyembuhkan pasien yang ditanganinya. Hal ini juga perlu kita perhatikan demi mencapai pelayanan kesehatan yang baik di pedesaan. Kebanyakan tenag mediss yang diutus tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menangani keluhan masyarakat. Padahal, ketika pemerintah menyalurkan tenaga medis yang memiliki kompetensi yang mumpuni dibidangnya, ketika terdapat keluhan yang berbeda – beda, kita bisa dengan mudah menanganinya.

 

c. Peralatan dan Obat – Obatan yang Cukup





Walaupun saya awam dalam hal medis, saya bisa tahu bagaimana seorang dokter atau perawat menangani pasien dan memberikan penjelasan mengenai penyakit, penyebab dan obat yang harus dikonsumsi. Tetapi di pedesaan punya cerita yang berbeda. Kadang- kadang obat yang diberikan tidak sesuai dengan penyakit yang diderita atau obat yang diberikan sama saja dengan obat untuk penyakit lainnya. Bahkan biasanya mereka tidak terlalu sigap ketika memeriksa pasiennya. Apalagi kita tahu bahwa orang di desa sangatlah kuat akan kekuatan bahan alami sehingga kebanyakan dari mereka memilih menggunakan bahan tersebut dibandingkan obat yang diberikan dokter. Padahal kita tidak tahu apa saja efek samping yang bisa ditimbulkan keduanya.     

 

d. Transportasi Yang Memadai





Kendaraan juga memiliki peran vital dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di pedesaan. Untuk menghindari kemungkinan terburuk dari seorang pasien, Ambulans sangat dibutuhkan untuk mempercepat pasiennya mendapatkan perawatan di rumah sakit yang lebih besar. Hal ini tak luput dari pandangan saya saat masih melakukan pengabdian. Saya melihat bagaimana pemerintah memberikan bantuan ambulans kepada setiap desa demi mempermudah akses pasien untuk berobat ke rumah sakit lain.

 

e. Biaya Ekonomis dan Waktu Efisien





Ini merupakan faktor utama banyaknya masyarakat yang sulit mendapatkan pengobatan. Lagi – lagi biaya menjadi problem utama yang perlu diberikan solusi agar tidak meringankan yang atas atau memberatkan yang bawah. Waktu efisien yang baik adalah membuka klinik diwaktu pagi dan menutupnya diwaktu malam. Biaya juga perlu diberikan kebijakan seperti yang telah dikeluarkan pemerintah.

 

Dengan memaksimalkan keempat hal yang telah saya sebutkan diatas, unit pelayanan kesehatan di desa akan semakin meningkat karena mampu mengurangi keresahan masyarakat saat harus berobat ke klinik.

 

 

KORINDO





Tahukah kalian bahwa ada salah satu perushaaan yang bergerak dibidang pengembangan hardwood, lalu beralih ke plywood / veneer pada 1979, kertas koran pada 1984, perkebunan kayu pada 1993, dan terakhir perkebunan kelapa sawit pada 1995. Korindo merupakan perusahaan yang terbentuk sejak tahun 1969 dan telah memiliki banyak hal yang dapat dibanggakan. Selama 50 tahun beroperasi, korindo telah membangun bisnis dengan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ekonomi negara sambil terus menjunjung praktik ramah lingkungan dan berorientasi masa depan.

 

Sejauh yang saya ketahui, Korindo telah banyak memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Indonesia di pedalaman khususnya wilayah Papua. Mereka tidak hanya berfokus pada pengembangan bisnis semata tetapi mereka banyak melakukan konservasi, kontribusi sosial, kesehatan dan hak asasi.  

 

Salah satu bukti nyata kontribusi Korindo Group dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di daerah terpencil adalah dengan menyediakan klinik Asiki di kabupaten Boven Digoel, Papua.  dari berbagai tantangan di bidang kesehatan yang harus dihadapi oleh tim medis, wilayah ini memiliki tingkat kematian ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi baru lahir.

 

Sumber : https://www.korindo.co.id/gallery/klinik-asiki



Menurut kisah dr Firman, sebelum hadirnya Klinik yang didirikan Korindo Group ini, penyebab tingginya kasus AKI (Angka Kematian Ibu) di wilayah tersebut adalah karena faktor budaya yang turun menurun. Sejak dulu, masyarakat setempat selalu percaya bahwa lebih baik melahirkan di befak (tenda) ataupun di dalam hutan ketimbang di tempat lain.

 

Padahal dengan melahirkan di tengah hutan dengan minimnya fasilitas kesehatan yang steril dan tenaga medis yang kompeten, akan sangat membahayakan kondisi sang ibu dan juga bayi yang dilahirkan. Pemikiran semacam inilah yang perlahan-lahan diubah oleh tim klinik dengan mengajak para ibu untuk melahirkan di Klinik Asiki dengan fasilitas dan tenaga yang lebih lengkap.

 

Di sisi lain, faktor geografis tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu kesulitan yang harus dihadapi. Banyak ibu hamil yang berada di kampung-kampung yang cukup jauh dengan lokasi Klinik Asiki. Namun para dokter dengan semangat terus berupaya untuk menjemput ibu satu per satu agar bisa dibawa dan melahirkan di klinik dengan prosedur medis yang tepat, demi menekan nilai AKI di wilayah pedalaman.

 

Keistimewaan yang diberikan lainnya, segala pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Klinik Asiki kepada masyarakat asli Papua diberikan secara gratis. Ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan kesehatan non komersial yang prima bagi masyarakat Papua.

 

 

Kesehatan adalah hak bagi seluruh warga Indonesia. Kaya ataupun miskin, Tua atau muda, Kota atau desa, semua berhak mendapatkan perlakuan yang sama. Ketika kita sudah mengupayakan yang terbaik dan berusaha berubah, akan selalu ada kemudahan yang diberikan untuk niat yang mulia ini. Peduli akan sesama dan terus tebarkan kesehatan yang baik dan kesejahteraan bagi masyarakat untuk masa depan negara yang lebih baik.

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^cc
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.biz...^_~3:23 PM 15-Sep-20
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Angkutan Umum Palu - Bencana Menenggelamkanku

Kota palu, tempat perantuan yang telah kujelajahi kurang lebih 2 tahun lamanya. Kota ini sangatlah unik, bukan hanya bagiku namun bagi orang - orang yang telah dan baru menginjakkan kakinya disini. kota ini menduduki peringkat pertama sebagai kota terpanas di indonesia. Ibukota provinsi Sulawesi Tengah yang juga dijuluki sebagai kota 5 dimensi dimana lautan, pegunungan, sungai, lembah dan teluk berada dalam satu kawasan. Namun, ada yang tak biasa yang aku lihat sepanjang menyusuri jalan. Biasanya pada pagi dan sore hari, jalan akan dipenuhi oleh orang - orang yang tengah menunggu didepan halte. Mereka menunggu angkutan umum, naik dan turun silih berganti untuk menuju ke tempat tujuan. Tapi pemandangan tersebut sangat minim disini.  Transportasi umum dikota ini seakan hilang ditelan bumi. Yang terlihat hanyalah mobil dan motor berlalu lalang setiap harinya. Kemana perginya mereka? Apa yang sebenarnya terjadi? Sejak terjadinya bencana gempa, tsunami dan likuifaksi pada tahun 2018 silam,

Mau Jadi Pribadi Hebat? Inilah Tips Meniti Karir Yang Sukses Di Masa Depan

sumber gambar (loker.id) Setiap Manusia yang dilahirkan ke bumi ini pasti memiliki keinginan untuk sukses. Kesuksesan yang tidak hanya berupa materi saja namun juga dapat berupa non materi. Adapun untuk menjadi pribadi yang berhasil tidaklah segampang mengucapkannya. seperti kata pepatah bahwa sukses itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Maksud dari pepatah tersebut ialah bahwa untuk menjadi orang yang hebat dan berhasil perlu adanya usaha yang keras untuk bisa mewujudkannya.    Thomas Alfa edison harus mengulang percobaannya hingga 9.998 kali sampai akhirnya sukses menciptakan lampu pijar yang menyala dengan sangat terang di percobaan ke-9.999. Bayangkan saja berapa lama waktu yang ia habiskan untuk melakukan penelitian tersebut namun Edison tidak pernah menyerah dan terus berusaha dan yakin bahwa ia akan berhasil melakukan percobaannya dan berhasil. Beda halnya dengan zaman seperti sekarang dimana bisa kita lihat bagaimana semua orang ingin menjadi sukses dengan

Memperoleh Kebaikan Tak Terhingga Dengan Berbagi

  Berbagi kepada sesama merupakan salah satu cara mendulang pahala dari Sang Pencipta. Berbagi adalah ketika kita mampu menebar kebaikan dan manfaat kepada siapa saja yang membutuhkannya. Tidak peduli apakah kita tinggal di rumah mewah dengan deretan kendaraan mahal atau hanya sekedar meneduh di rumah sederhana yang saling berhimpitan satu dengan lainnya. Yang terpenting, seberapa ikhlas kita dalam menyisihkan waktu, tenaga dan rezeki yang ada untuk mereka. Ini kisahku, seorang gadis biasa yang telah berhasil menyelesaikan studi di kota dan kembali ke kampung halaman. Niat awal ingin mencari pekerjaan tetap di kota namun karena pandemi covid-19 mengharuskanku menepi sejenak karena lapangan pekerjaan yang semakin minim akibat banyaknya perusahaan atau usaha yang bangkrut. Alhasil, berbekal ilmu yang tidak seberapa ini, aku memutuskan untuk membuka les privat ke beberapa rumah yang ada di sekitar tempat tinggalku. Penghasilannya tak seberapa bahkan bisa dibilang kurang. Namun aku s