(Sumber : geotimes.co.id) |
Tidak lama lagi kita
akan merayakan hari yang sangat bersejarah bagi rakyat indonesia yaitu hari
kemerdekaan indonesia ke 72 tahun. Menurut saya, 72 tahun bukanlah waktu
yang singkat. Jika kita fikirkan kembali, sudah cukup lama Indonesia bisa
merasakan kemerdekaan. Untuk merawat kemerdekaan tidaklah segampang membalikkan
telapak tangan, tetapi harus dengan menunjukkan sikap mau merubah.
Kemerdekaan yang saya maksud disini adalah kebebasan yang berupa fisik, hati , jiwa dan fikiran. Namun kebebasan yang ada saat ini masih belum bisa dikatakan sempurna. Mengapa demikian? Karena masih banyak faktor yang membuat indonesia menjadi sangat terpuruk. Warga negara lebih mementingkan nafsu mereka dibandingkan melakukan sesuatu berdasarkan fikiran dan hati mereka. Padahal jika dilihat, Indonesia mampu menjadi negara yang maju jika didukung oleh sumber daya yang baik pula.
Kemerdekaan yang saya maksud disini adalah kebebasan yang berupa fisik, hati , jiwa dan fikiran. Namun kebebasan yang ada saat ini masih belum bisa dikatakan sempurna. Mengapa demikian? Karena masih banyak faktor yang membuat indonesia menjadi sangat terpuruk. Warga negara lebih mementingkan nafsu mereka dibandingkan melakukan sesuatu berdasarkan fikiran dan hati mereka. Padahal jika dilihat, Indonesia mampu menjadi negara yang maju jika didukung oleh sumber daya yang baik pula.
Namun, lihatlah kondisi indonesia saat ini,
pemimpin bangsa atau orang – orang yang dipercaya untuk membantu membangun indonesia
menjadi lebih baik malah dikuasai oleh nafsu mereka dan justru membuat negara
semakin hancur dengan menjadi seorang koruptor. Ada berapa banyak dana yang
seharusnya bukan untuk mereka malah diambil dengan cara yang licik dan
digunakan untuk kesenangannya. Jika kita memikirkan segala sesuatu
secara matang dan dengan hati yang bersih pula, maka kita bisa menjadi orang
yang jujur dalam melakukan tugas – tugas dan tidak tergiur oleh hal – hal
negatif. Secara bertahap, sehingga segala permasalahan yang
ada di indonesia bisa segera diatasi.
Melihat situasi sekarang, apa
yang harus kita lakukan? Apakah kita hanya perlu diam melihat mereka
dengan seenak – enaknya mengambil yang seharusnya bukan untuk mereka. Tidakkah
kalian fikir kenapa kejahatan bukannya berkurang malah semakin bertambah dan
modus yang bervariasi pula? Itu karena kita yang tidak pernah mau mengerti
mereka. Orang kaya saja mencuri apalagi orang miskin? Kita hanya memikirkan
diri kita sendiri sedangkan kemerdekaan harusnya milik seluruh rakyat
indonesia. Mereka mencuri, menjambret bahkan membunuh siapapun yang mempunyai
uang itu untuk apa? Tentu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bagaimana perasaan
kalian jika barang kalian dicuri dan diambil oleh orang – orang jahat? Tentu
kalian pasti marah dan melaporkannya ke pihak berwajib padahal barang yang
mereka ambil itu tidak seberapa. Apakah warga indonesia tidak marah melihat
kalian dengan santainya menghabiskan uang negara untuk kepentingan kalian sendiri.
Apalah daya mereka yang hanya memiliki ekonomi yang tidak seberapa dan
pendidikan yang sangat minim. Uang yang seharusnya digunakan untuk membantu
mereka malah dihabiskan. Mereka hanya diam selagi kalian menertawakan kebodohan
mereka.
Tanpa kita sadari, moral bangsa semakin berkurang dan berangsur –angsur
hilang. Siapakah yang seharusnya berperan penting? Generasi muda? Apakah
generasi muda dapat menghentikan problematika yang ada? Menurut saya jika
melihat kondisi saat ini, sangat banyak anak yang ingin bersekolah yang layak
tetapi kondisi ekonomi mereka mengharuskan mereka lebih memikirkan cara untuk
hidup dibandingkan mencari pengetahuan sebanyak – banyaknya begitupun
sebaliknya banyak anak yang diberikan kesempatan untuk bersekolah malah mereka
sia –siakan. Bukan hanya dari segi pendidikan saja, anak muda zaman sekarang
sangat mudah untuk dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Bukan hal
yang salah jika mengikuti perkembangan teknologi agar tidak ketinggalan zaman
tetapi gunakanlah untuk hal – hal yang positif karena jika kita terjerumus hal
negatif maka kita akan sangat mudah dipengaruhi.
Belakangan ini kita melihat
banyaknya kasus narkoba yang dilakukan oleh anak – anak muda dan juga mereka
menggunakan teknologi sebagai tempat untuk membully dan menghina orang. Tentu
itu bukan hal yang baik yang seharusnya dilakukan oleh remaja yang berkarakter.
Narkoba dan bully apakah kedua kata tersebut mencerminkan generasi berkarakter?
Tentu tidak. Sifat dan perilaku setiap orang berbeda –
beda. Jika remaja melakukan kedua hal tersebut dan memiliki sifat yang kuat
mungkin bagi mereka akan baik – baik saja tetapi jika yang melakukan hal itu
adalah remaja yang sifatnya lemah apakah tidak mungkin jika mereka akan
melakukan bunuh diri? Bagaimanapun kondisi mereka, berada dibui pasti akan
menekan jiwa apalagi mereka masih berstatus remaja.
Apakah kemerdekaan
yang kita rasakan ini sudah benar – benar kita katakan bebas? Menurut saya
belum sepenuhnya. Disinilah peran kita semua, jadikanlah ini sebagai
pembelajaran bahwa kita seharusnya membantu mereka agar menjadi remaja yang
berkarakter. Berikanlah wadah sebanyak – banyaknya untuk bisa menjadi remaja
berpotensi untuk membangun indonesia menjadi lebih baik. Itulah kenapa
pemerintah juga berperan penting untuk mengatasi permasalahan seperti ini.
Seharusnya pendidikan gratis lebih diperbanyak lagi aksesnya. Jadi anak – anak
yang ada di tempat yang terpencilpun bisa merasakan bagaimana mengeyam
pendidikan. Saya tahu sistem seperti itu sudah ada di indonesia tetapi
pengaplikasiannya harus lebih total lagi agar semua anak di indonesia bisa
bersekolah dan menjadi generasi penerus dalam membentuk karakter indonesia yang
lebih baik lagi. Kita juga perbanyak sosialisasi tentang bahaya narkoba dan
bullying agar semua sadar bahwa hal tersebut hanya merusak citra bangsa
indonesia. Oleh sebab itu, sebagai warga negara indonesia, kita harus
menghargai dan menghormati segala bentuk
perjuangan yang dilakukan oleh pahlawan kita terdahulu. Dan kita juga perlu
mengambil banyak pelajaran dari kisah – kisah perjuangan pahlawan – pahlawan
kita. Agar kemerdekaan kita bisa terjaga dan tidak tinggal kenangan belaka.
Kalau bukan generasi muda yang bergerak melestarikan kemerdekaan, siapa lagi
yang akan melakukannya.
Komentar
Posting Komentar